Jumat, 29 April 2011

Sesi Organisasi Pembelajar 2

Sekitar 8-10 tahun yang lalu, tanpa saya sadari, saya memakai teori "apel busuk"... Apa itu? Ibarat buah apel, kalau busuk, segera di buang agar, tidak membuat busuk lingkungan sekitarnya..

Ya... saat itu saya merasa, orang2 yang tidak bekerja dengan baik, tidak diperlukan dalam sebuah organisasi. Saya cenderung merasa dapat mengerjakan semuanya. Gak penting itu ada laki-laki tapi kalau tidak bisa bekerja (kebetulan teman bekerja saya seorang lelaki). Saya suka senewen kalau sesuatu dikerjakan tidak dengan sigap, tidak sesuai dgn harapan atau bahkan terlalu bertele-tele... Tetapi itu dulu....

Sampai suatu ketika sekitar enam tahun yang lalu... saya bertemu dengan tim Blankon (Blank-On). Saya mulai menyadari bahwa setiap orang punya peran strategis dalam sebuah organisasi. Ibarat konvoi kendaraan, kecepatan tim sangat tergantung pada kendaraan yang paling lambat. Bagaimana mungkin organisasi dapat berjalan dengan cepat jika didalamnya pengelolanya bekerja dengan lambat..?!?! Kesalahan saya adalah berfikir bahwa organisasi ini bekerja dengan cepat, kalau saya bergerak cepat. Saya lupakan perlambatan-perlambatan yang terjadi karena tidak terlibatnya rekan-rekan sekerja saya dalam pekerjaan tersebut. Saya lupakan bahwa saya mungkin akan bergerak lebih cepat, seandainya saya berbagi peran dengan teman2 kerja. Bahwa sesungguhnya setiap orang punya potensi yang mungkin tidak terlihat, atau kemampuan yang belum diaplikasikan.

Tapi sekali lagi itu dulu...

Bergabung dengan komunitas blankon, mereka berhasil mencuci otak saya..

Di Blankon saya mempelajari piramida terbalik, bahwa atasan lah yang "melayani" bawahan. Dalam arti luas, memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan bawahan, agar tercipta kondisi yang memungkinkan mereka bekerja secara "luar biasa" untuk pencapaian visi organisasi.

Berbincang hingga jam 3 pagi dengan abah husni (seorang filsuf dari Univ.Mataram) membuat saya mengerti, mengapa kita harus merangkul kesalahan (embrace error). Awalnya rumit mencerna itu semua, tetapi berkat penjelasan yang sabar dari abah, perlahan saya mengerti bahwa kesalahan adalah sebuah proses. Bahwa kita sebenarnya buta, karena hanya bisa melihat apa yang terlihat oleh kita. Oleh karena itu, kemungkinan dari yang kita lakukan hanyalah dua, yaitu salah dan benar. Seterusnya tentu kita tidak boleh mengulang kesalahan yang sama. (atau bahkan kita lebih buruk dari keledai) Dengan demikian kemampuan kita untuk melakukan hal yang benar, akan semakin baik...

Saya tentu tidak ingin kembali pada penyakit IK IK syndrome (Sindrom I Know I Know..) merasa tahu dan bisa melakukan segalanya... Saya butuh tim yang solid, walaupun semua itu juga perlu waktu... Saya ingin memberi manfaat buat lingkungan sekitar saya, walaupun untuk hal yang mungkin sangat sepele....

Waktu akan membuktikan, bahwa tindakan berbicara lebih keras dari kata-kata. Kapasitas diri tidak perlu dibuktikan, tetapi cukup dilaksanakan. Setialah pada yang benar...

Dan Mario Teguh pun sependapat bahwa tidak ada yang sia-sia kalau kita memperbaharui kemampuan kita. Bekerjalah lebih dan kamu akan menerima lebih...

Kamis, 28 April 2011

lebaran tahun lalu



















Lebaran tahun 2010
Walaupun tanpa berada dekat dengan keluarga...
Hanya kami berempat... dan juga oom Wani..
bahkan tanpa pengasuh anak dan pembantu..
Lebaran tersebut terasa sangat berarti..

MTGW 02

Anda tidak pernah betul-betul tahu
keadaan, kejadian, atau orang
yang akan menjadi pembuka bagi
semua kesempatan besar
dalam karir dan kehidupan Anda.
...
Pengalaman hidup telah mengajarkan,
bahwa itu semua biasanya tampil
dalam bentuk yang sepele, tidak kita sukai,
yang kelihatannya merepotkan,
dan bahkan membuat kita kesal dan marah.

Maka marilah kita berlaku ramah
kepada siapa pun dalam keadaan apa pun.

Mario Teguh

Rabu, 27 April 2011

MTGW 01



















Bagaimana mungkin kita bisa merasa damai memasuki waktu yang baru, yang penuh dengan ketidak-pastian yang baru, tetapi dengan kemampuan yang lama? Apalagi jika untuk tantangan yang lama saja, kemampuan kita telah terbukti belum memadai.

Selasa, 26 April 2011

holiday with family

Senin, 25 April 2011

Kartini, cita-citamu kini

Dalam banyak hal, mungkin cita-cita Kartini telah tercapai. Tetapi dalam beberapa hal mungkin malah salah kaprah. Saat ini, perempuan dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya tanpa ada penghalang. Pekerjaan pun tidak dibatasi.
Tetapi menjadi salah kaprah ketika perempuan mulai melupakan kodratnya sebagai seorang ibu. Jika pada awalnya Kartini berharap, ibu yang pandai akan mendidik putra-putrinya. Tapi kini ibu-ibu yang pandai bekerja dan tidak sempat mengajari putra-putrinya.
Jika Kartini menjunjung tinggi nilai-nilai agama, adat ketimuran dan moral bagi wanita, saat ini lambang modernitas bagi perempuan telah bergeser menjadi wanita yang berpakaian seksi dan berperilaku 'seksi'.
Mudah-mudahan ke depan Kartini tidak semakin bersedih karena melihat salah kaprah tersebut.
Banyak hal yang masih menjadi ketimpangan antara laki-laki dan perempuan, semoga perempuan semin ditinggikan martabatnya, bukan semakin direndahkan karena perilakunya.

Dyah naik kuda

Putri kecilku ternyata berani naik kuda sendirian, didampingi si abang, dyah naik kuda satu putaran. Hehehe... padahal bapaknya sempat takut lho, ternyata Diah Hebat....!

Jumat, 15 April 2011

yoga 10 bulan

kaliadem

kaliadem
lava tour di kali adem